Theys Eluay saat meninggal dunia | Ist |
@IRNewscom | Sentani: DEWAN Adat Papua (DAP) akan memperingati Hari Tragedi Kemanusiaan Papua Barat (Humanity Tragic Day of West Papua) yang jatuh pada Minggu (10/11). Peringatan itu digelar dengan ibadah syukur.
"Hari Tragedi Kemanusiaan (10/11) akan diperingati dalam bentuk ibadah syukur pada hari Senin (11/11). Tempat dan waktu ibadah disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing," kata Ketua Umum DAP, Forkorus Yaboisembut, di Sentani, Sabtu (09/11).
Forkorus mengatakan, 10 November ditetapkan sebagai Hari Tragedi Kemanusiaan Papua Barat untuk memperingati meninggalnya secara tidak wajar Ondofolo Dortheis Hiyo Eluay (Theys) yang menjabat Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Provinsi Papua. Dia juga sebagai Ketua Presidium Dewan Papua (PDP). "Saya mengajak semua pihak untuk melakukan introspeksi, secara pribadi maupun secara kolektif di setiap suku-suku dan sebagai warga Papua untuk mengubah gaya hidup (life style) dengan dengan tidak melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap keluarga, orang tua, saudara, teman maupun pihak lain," ujarnya seperti dilansir Antara.
Menurut dia, pihaknya telah memilih dan berjuang dengan cara-cara damai, serta menghargai nilai-nilai hak asasi manusia, asas-asas demokrasi, dan prinsip-prinsip hukum internasional. "Kami patut mendoakan sesama umat manusia di belahan lain di bumi ini yang juga mengalami peristiwa kejahatan kemanusiaan. Agar para pemimpin mereka, baik pemerintahan yang sedang berkuasa, maupun para pihak oposisi dapat mengubah cara pandang atau gaya hidup (life style) mereka yang egois atau tamak (greedy)," kata Forkorus.
Dengan demikian, lanjut dia, rakyat bisa hidup lebih aman, damai dan sejahtera, serta pada gilirannya diharapkan dapat berimbas kepada perdamaian di seluruh dunia.
Selain itu, kata Forkorus, bila ada yang merencanakan pelaksanaan peringatan Hari Tragedi Kemanusiaan dalam bentuk lain, seperti melakukan demo damai, diharapkan agar benar-benar dalam suasana damai, tertib, aman, dan terkendali. "Kepada pihak aparat polisi dan militer Indonesia supaya dapat memberikan kesempatan kepada penyampaian pendapat di depan umum," ujar dia. [ant]
source: www.indonesiarayanews.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar