Photo: Mr. Barak Sope and Mr. Andy Ayamiseba (West Papua National Coalition for Liberation) |
Hadiah tersebut diberikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Vanuatu, Nadjib Riphat Kesoema, dalam pertemuan pertamanya dengan Presiden Lolu Johnson Abil.
Vanuatu selama ini sering menjadi tempat mengungsi oleh banyak warga Provinsi Papua Barat. Barack Sope mengatakan kepada program Radio bahwa hadiah ini adalah usaha pemerintah Indonesia untuk mempengaruhi warga Vanuatu, yang disebut Ni-Van, dalam pendapat mereka mengenai provinsi tersebut.
"Banyak darah sudah ditumpahkan di Papua Barat yang ditumpahkan oleh militer Indonesia," katanya.
"Bagaimana Indonesia bisa menolong warga Melanesia di Vanuatu dan tempat-tempat lainnya, kalau mereka juga membunuh warga Melanesia di Papua Barat. Kami tidak bisa terima hal itu,” katanya.
"Mereka harus memperbaiki situasi Hak Asasi Manusia, mereka harus memperbaiki situasi kolonialisasi di Papua Barat, yang mereka belum lakukan, dan tolak untuk lakukan. Yang kami lakukan di Vanuatu adalah kemunafikan. Kami bilang satu hal, tapi bertindak yang lain," lanjutnya. [ABC/L-8]
Source: suarapembaruan.com
Tidak ada komentar
Posting Komentar